Tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi ternyata Batubara juga mengancam perekonomian jangka panjang Indonesia #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Pagi ini Greenpeace mengeluarkan laporan terbaru bagaimana pertambangan batubara melukai perekonomian Indonesia #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Indonesia hanya memiliki 3% dari total cadangan batu bara dunia, tapi industri disini berusaha mengeruknya secepat mungkin #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Kerap membanggakan diri sebagai penggerak perekonomian Indonesia, ternyata Batubara hanya sumbang 4 % dari Produk Domestik Bruto #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Negara lain seperti Cina dan India yang memiliki cadangan batubara lebih banyak, malah memilih untuk mengimpor dari Indonesia #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Masalah polusi, membuat Cina mengurangi impor batubara mereka dan memulai transisi ke arah energi terbarukan #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Terus jadikan batubara sebagai ekspor utama akan ganggu kestabilan ekonomi akibat fluktuasi besar dalam neraca pembayaran dan nilai tukar
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Pada 2012, transaksi neraca berjalan Indonesia merosot menjadi defisit untuk pertama kalinya sejak krisis ekonomi akhir 1990an. #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Artinya, saat ini pendapatan bersih dari ekspor komoditas tidak cukup menutupi pembayaran Indonesia untuk impor #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Ini akibat menurunnya nilai ekspor batubara, yang harga di pasar internasionalnya terus menurun sejak 2011 #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Fokus terus-menerus pada proyek batubara hambat pengembangan industri yg bernilai tambah lebih tinggi, Indonesia bisa kehilangan peluang.
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Pasar batubara global mulai melemah, dan tidak bijak jika Indonesia berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas ekspor batubara #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Cina sebagai pasar utama, mulai mengurangi impor batubaranya dari Indonesia, polusi yang luar biasa menjadi salah satu alasannya #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Meskipun Cina punya cadangan batubara lebih besar dari Indonesia, mereka malah serius mengembangkan energi terbarukan dengan pesat #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Industri batubara berkontribusi relatif kecil pada perekonomian nasional tapi berdampak negatif besar pada perekonomian lokal & lingkungan
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Pengembangan batubara juga tidak bantu masyarakat pedesaan, malah hancurkan banyak lahan pertanian yang mengancam ketahanan pangan #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Di Kalimantan Timur, pendapatan pemerintah dari batubara banyak yang hilang untuk tanggulangi banjir yang diakibatkan oleh pertambangan
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Dampak positif pertambangan batubara pada masyarakat sekitar hanya di awal pembukaan dan menurun dari waktu ke waktu #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Daerah tambang batubara cenderung memiliki tingkat kemiskinan tinggi, tingkat pendidikan rendah, dan tingkat kesehatan yang buruk #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Perekonomian Indonesia yang di 16 terbesar dunia, tidak perlu mengandalkan ekspor batubara yg bernilai rendah tapi berdampak negatif besar
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Sudah saatnya investasi batubara dialihkan pada energi terbarukan yg membuka lebih banyak pekerjaan & beri manfaat positif besar #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
Baca laporan lengkap Greenpeace : Bagaimana pertambangan batubara melukai perekonomian Indonesia http://t.co/7QOvZeAEVu #quitcoal
— Greenpeace Indonesia (@GreenpeaceID) March 18, 2014
0 komentar:
Posting Komentar